Halloo guyss .. pada kesempatan kali ini kami akan sharing
cerita inspirasi singkat nih tentang seorang pencuri saleh. Pencuri kok saleh
??? Pasti kalian penasaran banget nih, langsung ajh simak cerita pendek
motivasi sukses ini yaa ..
Suatu hari ada seorang pemuda lugu yang sedang menuntut
ilmu pada seorang guru fara'idh (ilmu hitung harta waris). Kehidupan
ekonomi sang guru sangat pas-pasan. Suatu ketika, sang guru berkata kepada muridnya,
"Hidup kalian tidak boleh menjadi beban untuk orang lain. Sesungguhnya orang
yang menengadahkan tangannya kepada orang yang berkelimpahan harta tidak ada
kebaikan pada dirinya. Sekarang pergilah kalian semua dan bekerjalah seperti
pekerjaan orang tua kalian masing-masing. Selalu bawalah kejujuran serta
ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan kalian!"
Karena ayah sang pemuda telah meninggal dunia, sesampainya
di rumah, pemuda itu menemui ibunya, lalu bertanya, "Bu, tolong beri tahu
kepadaku apa pekerjaan sepeninggal ayah dahulu?"
Sang ibu pun heran mendengar pertanyaan anaknya itu. Lalu ia
pun berkata, "mengapa kamu ingin mengetahui pekerjaan ayahmu?" Menunjukkan
ia enggan menjawab.
Pemuda itu pun terus-menerus memaksa ibunya supaya mau memberitahukan
pekerjaan ayahnya. Lama-kelamaan sang ibu tidak tahan menanggapi desakan
anaknya. Lalu dengan nada tinggi, sang ibu berkata, "Ketahuilah bahwa
ayahmu dulu adalah seorang pencuri!"
Setelah mendengar hal itu, bukanlah kecewa yang dirasakan
pemuda itu, tetapi malah hasrat yang menggebu-gebu untuk mengikuti jejak sang
ayah sesuai dengan anjuran yang disampaikan oleh sang guru.
Lalu pemuda itu menjelaskan kepada ibunya, "Ibu, aku
diperintahkan oleh guruku untuk melakukan pekerjaan seperti pekerjaan orang tua
ku tanpa meninggalkan kejujuran dan ketakwaan kepada Allah dalam melakukan
pekerjaannya."
"Hai, Anakku! Apakah dalam mencuri itu ada
ketakwaan?" Tanya sang ibu.
Dengan lugunya sang pemuda menjawab, "Ya, begitulah
kata guruku."
Ia pun belajar bagaimana menjalankan profesi sebagai
pencuri. Ketika ilmu teknik mencuri yang ia pelajari sudah mantap, ia pun mengambil
keputusan untuk melakukan aksi sesuai dengan perintah sang guru.
Setelah shalat Isya' dan semua orang telah tertidur lelap, ia
keluar rumah untuk melakukan aksi pencurian perdananya. Ia selalu ingat dengan
pesan gurunya untuk selalu membawa kejujuran dan ketakwaan dalam
bekerja.
LIHAT JUGA
Rumah pertama yang ia incar adalah yang terdekat dengan rumahnya. Lalu ia ingat bahwa mengganggu tetangga bukanlah pekerjaan yang takwa. Kemudian ia urungkan niatnya untuk mencuri di rumah tetangganya.
Lanjut lagi, ketika ia hendak mencuri di rumah seorang anak
yatim, ia berpikir, "Allah memperingatkan kita untuk tidak memakan harta anak
yatim." Lalu Ia pun pergi untuk mencari rumah yang lain.
Sambil berjalan, ia merenung, ternyata sangat sulit untuk
menjadi seorang pencuri yang takwa. Bagaimana pun juga mengambil harta milik
orang lain tidak diperbolehkan oleh agama. Akan tetapi, perintah dari sang guru
harus dilaksanakan. Jangan berputus asa!
Langkah kakinya terhenti di sebuah rumah besar dan megah.
Konon pemilik rumah itu terkenal memiliki harta yang berlimpah hingga melebihi
kebutuhannya. Dengan keterbatasan ilmunya, ia beranggapan bahwa tidak mengapa
jika mengambil zakat dari kekayaan orang tersebut.
Tekad yang telah bulat mendorongnya untuk masuk ke dalam
rumah besar itu. Satu per satu kamar ia masuki untuk menemukan tempat
penyimpanan harta.
Sampai akhirnya, ia sampai di sebuah kamar besar dan terdapat
sebuah kotak besar yang berisi emas, perak, dan uang tunai. Ia kumpulkan
buku-buku catatan yang berisikan laporan keuangan si orang kaya tersebut. Dengan
lentera kecil yang dibawanya, ia mulai menghitung zakat yang harus dikeluarkan
oleh orang kaya itu.
Keahlian dalam hal keuangan, pembukuan, dan pembagian harta
ia kerahkan di sana. Karena saking banyaknya perhitungan yang harus ia
diselesaikan, ia pun sampai lupa waktu bahwa sudah tiba waktu shalat subuh.
Sang pemilik rumah pun telah bangun dari lelapnya tidur
untuk melaksanakan shalat Subuh. Sang pemilik rumah sangat terkejut melihat
kamar tempat penyimpanan hartanya telah terbuka. Apalagi ia mengetahui ada
seseorang sedang asyik dengan buku-buku catatannya di bawah cahaya lentera
kecil.
Dengan lantang, sang pemilik rumah menghardik pemuda
tersebut, "Hai! Siapa kau!"
Sang pemuda terkejut mendengar deguran itu. Saat disadarinya
hari sudah hampir terang, ia bergegas untuk melaksanakan shalat subuh. Ia
berkata kepada si pemilik rumah, "Maaf, saya akan jelaskan nanti. Tapi,
izinkan saya untuk shalat Subuh terlebih dahulu."
Akhirnya, mereka berdua pun shalat Subuh berjemaah dengan si
pemilik rumah sebagai imamnya. Setelah shalat, pemuda itu mengaku kepada pemilik
rumah, "Saya seorang pencuri."
Si pemilik rumah makin bertambah heran, "Lantas apa
yang sedang kau lakukan dengan buku-buku catatanku itu?" tanya pemilik
rumah.
"Saya telah menghitung zakat yang belum kau bayar
selama 6 tahun dan kau harus membayar zakat tersebut, ini hasilnya," sambil
memberikan hasil perhitungan zakat.
Ia pun menasihati si pemilik rumah tentang keutamaan
membayar zakat. Tidak ada kemarahan yang terlihat di wajah si pemilik rumah. Ia
malah terkagum-kagum akan kejujuran serta kepandaian dan ketepatan si
pencuri dalam berhitung zakar tersebut. Selain itu, ia juga jadi tahu tentang pentingnya mengeluarkan
zakat.
Akhirnya, si pemilik rumah mengangkat sang pemuda menjadi
sekretaris dan juru hitung pribadinya. Ia pun menikahkan sang pemuda dengan
putrinya. Ibu si pemuda pun tinggal bersama mereka. Berkat kejujuran dan
ketakwaan yang dibawa sang pemuda dalam perbuatannya, kebahagiaan mendatangi
dirinya dan orang lain. Masya Allah.
Demikian cerita inspirasi singkat ini, semoga kita semua
dapat bekerja dengan baik, jujur dan selalu takwa kepada Allah SWT. Ikuti terus
blog kami dan nantikan kisah inspiratif islami lainnya di sini.
ARTIKEL INSPIRASI TERPOPULER
ARTIKEL INSPIRASI TERPOPULER
0 Comments
Posting Komentar